check point 1
check point 2
check point 3
check point 4
check point 5
check point 6
본문 바로가기

상품 검색

장바구니0

회원로그인

회원가입

오늘 본 상품 0

없음

file 3 > 자유게시판

file 3

페이지 정보

작성자 Eric 작성일 25-04-08 09:07 조회 16 댓글 0

본문

Dana Kampung Dorong Ketahanan Pangan Nasional, Ini Penegasan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar
Palembang - Menteri Dusun, Pembangunan Wilayah Ketinggalan, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, memperjelas lagi utamanya Dana Kampung dalam menguatkan ketahanan pangan nasional. Masalah ini dia berikan dalam Seminar Kampung Keterkaitan Pergerakan Sumsel Berdikari Pangan (GSMP) yang diselenggarakan di Palembang.

Dalam penjelasannya, pria yang dekat dipanggil Gus Halim ini menyorot kalau Dana Dusun sebagai instrument vital buat mengangkut kesejahteraan warga, terpenting lewat program ketahanan pangan. Perihal ini udah ditata dalam Aturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 terkait Perincian APBN Tahun Biaya 2022, yang menyaratkan 20 % dari Dana Dusun dibagikan buat Program Ketahanan Pangan serta Hewani.

20 Prosen Dana Dusun guna Ketahanan Pangan
Menurut Gus Halim, pemerintahan udah memastikan kalau 20 prosen Dana Kampung wajib didistribusikan guna memberikan dukungan ketahanan pangan. Aturan ini dialamatkan biar desa-desa di Indonesia dapat berperan secara langsung dalam mengontrol tersedianya dan akses pangan orang, khususnya di tengah-tengah intimidasi kritis global dan halangan stunting.

"Sejumlah 20 prosen batas Dana Dusun harus dipakai untuk ketahanan pangan," tegas Gus Halim.

Disamping itu, kebijaksanaan berkaitan Kontribusi Langsung Tunai (BLT) dirapikan optimal peruntukan 20 prosen. Penentuan ini dirapikan dalam Permendes No. 8 Tahun 2022 yang menerangkan fokus pemanfaatan Dana Dusun.

Gus Halim menambah, kata "optimal" dalam peruntukan BLT mempunyai kandungan pengertian jika sesuatu dusun tidak kembali punyai masyarakat miskin yang sebelumnya dapat dijangkau pertolongan sosial, karenanya kampung itu dibolehkan tidak untuk membagikan dana guna BLT.

"Bila di kampung tidak lagi ada masyarakat miskin yang sebelumnya mendapat kontribusi, jadi peruntukan BLT dapat dihilangkan," sebutnya.

Kampung menjadi Pilar Pemerintah serta Pembangunan
Gus Halim pula memperjelas peranan vital dusun dalam susunan pemerintah nasional. Sekarang, Indonesia punyai 74.961 dusun, dan secara kewilayahan, 91 % lokasi pemerintah ada pada tingkat kampung. Ini perlihatkan jika kampung bukan cuman substansi administratif, akan tetapi dasar dari mekanisme pemerintah negara.

"Dari segi kewilayahan, 91 % lokasi pemerintah ada di dusun," bebernya.

Dari segi kependudukan, Gus Halim mengatakan kalau 71 prosen dari keseluruhan 270 juta masyarakat Indonesia berada di dusun. Oleh karenanya, bangun kampung bermakna bangun beberapa sumber daya manusia nasional.

Merampungkan 84 Prosen Kasus Nasional
Gus Halim mengatakan seandainya desa-desa terkelola baik serta arah pembangunannya sesuai sama keperluan orang, karena itu Indonesia udah selesaikan 84 prosen kasus pembangunan nasional.

"Apabila kita dapat mengatasi 74.961 dusun secara baik, karenanya kita selesaikan 84 prosen soal pembangunan nasional," pungkasnya.

Pengakuan ini tak terbebas dari peranan Sustainable Development Goals (SDGs) Kampung yang udah dirumuskan menjadi peta jalan pembangunan terus-menerus pada tingkat dusun. SDGs Kampung jadi referensi khusus dalam mengenali masalah, memastikan jalan keluar, serta mengawasi perolehan pembangunan pada tingkat akar rumput.

SDGs Kampung Berperan pada Perolehan Global
Menariknya, Gus Halim mengatakan kalau SDGs Kampung pula berperan besar kepada perolehan SDGs global. Berdasar pada kajian, 84 prosen sinyal dalam SDGs global bisa terjawab lewat tercapainya SDGs pada tingkat kampung.

"SDGs Kampung akan berikan kontributor pada perolehan SDGs global guna Indonesia sejumlah 84 prosen," papar Gus Halim.

Dalam kata lain, pembangunan kampung yang inklusif, terus-terusan, serta terukur akan langsung perkuat posisi Indonesia dalam perolehan jadwal global 2030.

Sinergi Jadi Kunci: Tidak Dapat Cuman Mempercayakan Kampung
Namun, Gus Halim menyatakan jika dusun tidak dapat bekerja sendiri dalam mengentaskan kemiskinan serta perkuat ketahanan pangan. Dibutuhkan sinergi dari beragam faksi, baik pada tingkat lokal ataupun nasional.

"Mustahil dikerjakan oleh dusun sendiri, akan tetapi mesti dilaksanakan berbentuk kombinasi. Paduan itu mesti ada di tingkat kampung juga supra kampung," katanya.

Kerjasama itu bukan hanya libatkan pemerintahan pusat dan wilayah, dan juga peranan aktif dari faksi swasta, populasi, akademiki, serta instansi sosial yang lain. Lewat pendekatan bergotong-royong serta kerjasama lalui bagian, karena itu kampung akan sanggup jadi lokomotif khusus pembangunan nasional.

Kampung Kuat, Indonesia Bagus
Semangat buat bangun dusun tidak cuma sekedar slogan, tapi cara riil ketujuan Indonesia lebih adil dan sejahtera. Lewat pengoptimalan Dana Dusun, pendayagunaan SDGs Kampung, dan paduan pintasi bagian, karenanya harapan besar buat kurangi kemiskinan, memperkokoh ketahanan pangan, serta tingkatkan mutu hidup rakyat dusun bukan perihal yang tidak mungkin.

Di depan, kampung diharap jadi kunci pembangunan terus-menerus yang bukan hanya bertujuan pada perubahan ekonomi, tapi juga di pembangunan sosial serta lingkungan.

Apa yang dikatakan oleh Gus Halim jadi refleksi penting jika pembangunan kampung merupakan kunci pembangunan nasional. Dengan alokasi besar area serta warga ada dalam dusun, karena itu perhatian pada pembangunan perdesaan bakal tentukan arah serta mutu pembangunan Indonesia keseluruhannya.

Dengan bantuan biaya yang cocok objek, peraturan yang memihak pada warga kecil, serta sinergi seluruh pihak, dusun bukanlah dilihat selaku "daerah ketinggal", tetapi pilar khusus perubahan bangsa.

Guna data lebih komplet tentang pembangunan kampung dan data tempat di seluruhnya Indonesia, singgahi Geodesa.id saat ini pula!

댓글목록 0

등록된 댓글이 없습니다.

개인정보 이용약관
Copyright © (주)베리타스커넥트. All Rights Reserved.
상단으로